Media Sosial : sensasi vs Prestasi
Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah
perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku
masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras
dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.
Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan
menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan
menyampaikan informasi ke publik.
Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
Media
sosial menjadi media yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Salah satunya
media sosial dapat membantu manusia untuk mencari informasi yang menarik
perhatian publik. Dalam perkembangan media sosial yang begitu pesat, banyak hal
yang terjadi di dalam ranah publik. Sensasi dan prestasi di media sosial erat
kaitan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Menurut kamus KBBI sensasi adalah orang yang membuat perasaan terharu; yang
merangsang emosi. Yang artinya seseorang yang membuat sensasi dapat mengundang perhatian
orang lain atas aksinya dirinya. Hal ini yang sering terjadi media sosial,
dimana seseorang dapat melakukan segala cara untuk mencapai apa yang dia
inginkan, walaupun itu tidak di sukai oleh orang. Sensasi bukanlah hal asing
lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, artis Nikita Mirzani yang
sering mencari sesnsasi media sosial untuk mencari ketenaran dirinya di tenggah
masyarakat.
Menurut pakar media sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi menyebut
sensasi itu karena satu hal, yaitu adanya keinginan orang untuk mendapatkan
perhatian.
Mendongkrak popularitas dengan sensasi di
media sosial adalah menjadi lumrah bagi kebanyakan orang saat ini, bahkan
terkadang sensasi cenderung memberi konotasi negatif bagi yang tidak bisa
memaknainya dengan baik. Saat ini kita hidup di era global dan digital, di mana
informasi apapun dengan mudahnya dapat tersebar dengan cepat. Hampir setiap
hari di Indonesia atau di dunia muncul hal baru atau biasa yang kita sebut
trending topik baik dari gaya hidup, fasion, ataupun teknologi.
Sensasi di media sosial marak terjadi saasi ini, dimana
orang tidak lagi peduli tentang dirinya, melainkan mencari popularitas agar di
kenal oleh orang banyak dengan cara sensasi di media sosial. Dampak dari
sensasi di media sosial yaitu, orang akan tidak percaya lagi dengan mereka yang
suka mencari sensasi di media sosial ketika dirinya mengalami permasalahan atua
persoalan yang menimpa dirinya. Publik akan menghujat dirinya setelah apa yang
dia lakukan di media sosial dengan mencari ketenaran di bandingan dengan
melakukan hal yang baik.
Namun jika kita lihat dan dapati presentasi kemunculan
trending topik tersebut muncul karena sensasi. Sering kali kita menemui sesuatu
atau seseorang mencuat dengan sekejap ke permukaan dan disorot dengan jelas
karena sensasi yang dimilikinya, baik itu di media sosial di televisi bahkan di
dunia kerja. Padahal sensasi itu tidak memaknai apa-apa bahkan jauh dari yang
namanya prestasi, rata-rata hanya ingin numpang tenar dengan kilat dan cepat.
Tanpa memperhatikan apakah yang diberikan itu memberi manfaat dan disukai oleh
orang lain. Sangat disayangkan sekali terkadang dari sensasi itu malah membuat
malu bahkan tampil seperti lelucon belaka yang tanpa makna.
Meskipun tidak jarang juga banyak hal atau seseorang yang
tampil dengan prestasi yang dimiliki, prestasi merupakan suatu hal yang
membanggakan yang diperoleh melalui proses dan tahapan yang panjang, disertai
kesabaran dalam melalui prosesnya. Bisa berdasarkan pengalaman pribadi maupun
sekitar lingkungannya. Termotivasi melakukan sesuatu yang mempunyai makna dan
bermanfaat untuk orang lain tanpa mempunyai maksud dan tujuan yang aneh-aneh.
Tampil dengan prestasi tentunya didasari dengan fakta yang ada, tidak dengan
maksud mencari ketenaran dan publisitas seakan dirinya yang paling hebat alias
menjadi takabur dan sombong.
Sedangkan prestasi di media sosial mampu membentuk
seseorang menjadi orang yang berhasil dalam segala hal dan biasanya dilalui
dengan banyak melalui tahapan yang berliku, sering melakukan banyak kesalahan
dan rintangan dalam proses capaiannya, tetapi justru hal itu mengajarkan
perjalanan hidup untuk terus berjuang dan menciptakan banyak hal yang berguna
bagi orang lain dengan hal-hal yang positif dihidupnya, meskipun tidak semua
orang yang berprestasi itu harus mempunyai pendidikan yang tinggi karena
sejatinya setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Menjadi orang
yang berprestasi bisa dilakukan oleh siapapun bahkan untuk seseorang yang
mempunyai keterbatasan sekalipun.
Prestasi di media sosial merupakan suatu hal yang
membanggakan untuk diri sendiri dengan prestasi yang tidak mempunyai maksud
untuk mencari ketenaran untuk di kenal oleh orang banyak. Prestasi yang raih
itu murni atas kerja keras dan dapat membentuk seseorang menjadi orang yang
berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkannya dan tidak bisa mendapatkannya
dengan cara yang mudah, banyak proses yang harus di lewati untuk mencapi
sesuatu yang di harapkan.
Menjadi orang yang berprestasi di media sosial dapat
dilakukan oleh semua orang yang terpenting ada keinginan dan berusaha kerja
keras dalam hidupnya untuk mencapi mimpi dan cita-citanya. Itu semua tergantung
kepada diri kita masing-masing apakah memilih instan namunpenuh dengan
kontroversial dan tidak bertahan lama atau memilih kesabaran dan kerja keras
tapi dapat hasil atau prestasi yang membanggakan.
Dampak negative sensasi di media sosial yaitu baru-baru
ini terjadi viedeo virak aksi dua cewek yang berpakian seksi mengendarai motor
di viral di media sosial. Aksinya dalam video tersebut merupakan upaya mencari
sensasi agar di kenal oleh banyak orang atas aksinya. Akan tetapi justru
melanggar peraturan dan sangat tak patut untuk dicontoh oleh masyarakat. Bukan
hanya tak memakai helm, keduanya menyiapkan perlengkapan seperti ember hingga
sampo untuk keramas di atas motor.
Sekarang ini kita dapat melihat orang dapat melakukan apa
saja untuk mencari sensasi di media sosial, supaya terkenal meski cara yang
ditempuh di luar nalar. Sebuah sensasi memang selalu mengundang perhatian
banyak orang. Awalnya orang akan merasa penasaran, tetapi biasanya itu tak
berlangsung lama. Akibat dari perbuatan sensasi di medis sosial kita akan
memperoleh komen negative dari masyarakat. Hal ini sangat akan berbeda dengan
orang yang memiliki prestasi. Selain di beri pujian, orang akan mengenal kita
dengan karya atau prestasi kita.
Dampak positif dari media sosial adalah
memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan,
jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri,
penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Media sosial
membantu meningkatkan keterampilan kreatif dan inovasi seseorang dengan cara melihat apa yang orang lain
lakukan secara berulang untuk kemudian dilakukan sendiri. Salah satu contohnya
adalah kemampuan dalam fotografi atau mengedit yang secara tidak langsung
terasah selama mengunggah sesuatu ke media sosial. Banyak orang ysng memiliki hobi
menarik yang kemudian mereka unggah ke media sosial dan menerima respons
positif sehingga membuat mereka semakin bersemangat. Hal ini patut di contoh dan di lakukan oleh seseorang
dengan cara menampilkan kreativitas dalam dirinya.
Jaman sekarang banyak sekali kita
mendapatkan informasi di media sosial baik itu sensasi dan prestasi. Kita dapat
menilai dari sudut pandang kita tentang informasi tersebut apakah itu layak di
komsumsi sebagai sarana public atau tidak. Akan tetapi kita cenderung terpengaruh
dengan informasi yang kita dapat itu. Kita sering mengikuti alur informasi itu
hingga kita terjebak bahwa informasi itu tidak valid dan tidak layak di ikuti.
Media sosial saat ini juga menjadi wadah bagi
sesorang untuk menampilkan kreativitas dan inovasinya. Salah satunya yaitu,
dengan cara membranding diri untuk di kenal oleh orang banyak di medis sosial.
Media sosial juga menjadi tempat untuk menemukan skil atau kemampuan kita dalam
berbagai bidang misalnya melatih diri untuk untuk public speaking di depan
kamera. Dengan terus melatih public speaking kita menjadi pribadi yang mampu
mengendali diri dalam bermedia sosial serta mampu mana yang baik dan mana
buruk.
Media sosial juga tempat untuk
mencari bidang yang kita miliki dengan kompetensi yang ada, tanpa adanya
mencari sensasi di media sosial. Salah peluang yang harus kita lakukan di media
sosial yaitu pandai mencari peluang yang ada tanpa mencari ruang untuk mencari
sesnsasi. Prestasi di media sosial jauh lebih baik dari pada sensasi di media sosial.
Prestasi yang kita miliki dapat membantu kita dalam duania perkerjaan, kerana
rekam jejak digital tidak pernah bohong. Melalu rekam jejak digital itu, kita
dapat bersaing secara sehat dalam dunia kerja nantinya.
Kadang media sosial juga mampu membuat
kita terlena dengan kesungguhan yang ditampilkan, tanpa kita sadari itu dapat
mengubah pola pikir kita. Dengan sering menggunakan media sosial kita dapat
melakuhal hal konyol dan luar pikiran kita. Seperti kita dapat
memyebarkanluaskan informasi hoax di media sosial kita seperti facebook,
whattaps, instragram dan twitter.
Kehadiran media sosial membuat setiap orang berpotensi untuk menjadi komunikator massa. Setiap individu berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi tanpa harus membawa beritanya ke meja redaktur atau editor. Media sosial bisa dipakai untuk menunjang aktivitas rutin pengguna atau aktivitas lainnya. Beberapa perusahaan atau individu menggunakan media sosial untuk melancarkan aktivitas bisnisnya.
Jadi, prestasi di media sosial sangat dibutuhkan saat ini, agar masyarakat dapat mengikuti serta dapat menerapakanya kepada anak-anak mereka. Bahwa prestasi di media sosial bisa menguntungkan dan membanggakann serta dapat di kenal oleh orang banyak dengan karya kita. Sedangkan sensasi di media sosial akan membawa kita dengan pribadi yang istan tanpa melakukan kerja keras untuk meraih sesuatu yang kita inginkan.
0 Response to "Media Sosial : sensasi vs Prestasi"
Post a Comment