Cinta Tak Seharusnya Terjadi
Ilustrasi (GenPI.co)
“Jika Hatimu
Masih Memiliki Rasa Dengan Kekasih Lamamu, Lantas Mengapa Kamu Membuka Hati
Untuk Lelaki Lain. Mungkin Menurutmu Itu Baik, Tapi Lelaki Yang Mencintai Kamu Akan
Terluka Dengan Perbuatanmu”
***
Malam
yang dingin ini aku sendiri duduk di taman kota. Secangkir kopi menjadi teman
lamunanku. Aku menyendiri dan menepi setelah apa yang terjadi antara aku dan
dia. Dia menduakan cintaku. Tanpa kusadari mereka sudah menjalin hubungan sudah
lama, bahkan sebelum aku dan dia menjadi sepasang kekasih. Ternyata aku hanya
lampiasan semata dirinya, ia tidak mengaggap
keberadaanku di hidupnya. Aku manusia paling bodoh dan tolol yang mencintai
orang yang ternyata orang itu pembohong. Aku kecewa. Aku sakit hati. Aku
terluka.
Hampir
sejam aku duduk di sudut taman kota. Orang lalu lalang berjalan sembari canda
tawa dengan kerabatnya bahkan sepasang kekasih asyik menikmati dinginnya di taman
kota malam ini. Sedangkan aku hanya diam dan melihat mereka asyik dengan dunia
meraka jalani. Duniaku saat ini tidak baik-baik saja, duniaku diambang kehancuran
karena sebuah cinta dan penghianatan. Cinta yang tulus dan kesetian yang
kumiliki ternyata diabaikan dengan orang aku cinta selamai ini. Bukankah cinta
itu saling percaya, lantas mengapa nasib cintaku tak seindah mentari pagi
terbit dari barat lalu terbenam di ufuk timur.
Mengapa
cinta ini terjadi, jika ujung aku yang kecewa. Aku masih duduk diam di bangku
taman kota, rasanya malam ini tak berpihak padaku. Malam penuh kejutan bagiku.
Malam dimana aku mengetahui segalanya tentang hubungan kekasihku dengan kekasih
lamanya. Aku seperti melihat di mimpi pada hal itu nyata. Aku bahkan belum
percaya kalau dia main di belakangku. Yang aku tahu dia adalah kekasih yang
baik dan polos, ternyata aku salah dia adalah pembohong.
Seperti
inikah caramu untuk membuat aku terluka. Aku tidak menduga setega itu kamu
melukai diriku. Awalnya aku tidak percaya dengan apa yang kulihat di depan
mataku, engkau bermesra dengan dirinya seakan aku tidak ada di hatimu. Cinta
yang membuat aku buta akan segalanya, tapi sekarang aku sadar setelah apa yang
kulihat. Aku salah mencintaimu. Aku menyesal bertemu denganmu. Aku pergi dan
meninggalkan semua kenangan di antara kita. Kenangan di awal kita berjumpa
hingga menjadi sepasang kekasih.
Kamu
orang pertama yang membuat aku jatuh cinta, dan kamu juga orang pertama membuat
aku patah hati. Saat mengenal dirimu aku merasakan kenyamanan. Aku begitu
bahagia saat bersamamu, duniaku penuh warna dengan kehadiranmu. Aku awalnya
tidak percaya cinta pandangan pertama, tapi pada akhirnya aku mengakui aku
jatuh cinta saat bertemu kamu. Cinta tumbuh begitu saja di hatiku, jantungku
bergetar bila berhadapan denganmu. Apa ini namanya cinta. Ataukah sekedar
menggagumi. Tapi aku salah dengan jalan pikiranku, aku jatuh cinta padamu.
Cinta ini tak bisa kujelaskan bagaimana awalnya terjadi. Cinta ini membuat
keyakinanku begitu besar, kamu adalah orang yang selama ini aku nantikan.
Malam
semakin larut dan dingin, aku masih betah duduk di taman kota. Orang-orang
mulai pulang dan taman kota mulai sepih dan sunyi. Aku masih menikmati
secangkir kopi. Kopi yang kedua yang kubeli dari warung sekitar taman kota.
Kuseruput kopi itu menghagatkan jantungku. Aku merasakan sensasinya kopi yang
kuminum itu. Perlahan hatiku mulai tenang dan nyaman, tidak seperti sebelumnya.
Bintang begitu germelap cahayanya di langit. Aku ingin sekali memberi pesan
padanya betah aku terluka dan kecewa. Aku ingin membagi cerita padanya kalau
aku sedang tidak baik-baik saja.
Bintang
itu indah sekali di pandang, aku ingin meraihnya tapi sulit bagiku untuk
menggapainya. Begitulah ilustrasi cintaku. Cintaku begitu tulus tapi di balas
dengan penghianatan. Ada apa denganmu sehingga kamu melakukan itu padaku.
Selama ini aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu, tapi kamu malah
menduakan cintaku. Jika hatimu masih memiliki rasa dengan dirinya, lantas
mengapa kamu menerima cintaku. Bukan itu namanya serakah dalam cinta. Kamu
ingin keduanya tapi tidak ingin melepaskan salah satu dari kami. Aku tidak
ingin membagi cintamu dengan lelaki lain, lebih baik akhiri saja hubungan kita.
Aku rela terluka, asalkan kamu bahagia dengan dirinya.
Dingin
semakin mencekam ragaku. Taman kota semakin sunyi senyap tidak ada orang lagi,
aku hanya sendiri. Aku tidak menghiraukan dingin di taman kota. Aku ingin
merehatkan pikiranku yang kacau dan jiwaku yang belenggu. Secangkir kopi telah
habis kuminum, hanya tersisa ampasnya saja. Mataku yang mulai kantuk tak
kuhiraukan, aku pergi toilet untuk mencuci mukaku agar tidak kantuk. Ternyata
ideku berhasil dan mataku melek dan tidak kantuk lagi.
Ingatan
itu masih membekas di pikranku, ketika kamu mengatakan kita hidup bahagia
bersama selamanya. Tapi apa yang terjadi sekarang kamu mengingkari janjimu itu.
Aku bahkan tidak menuntut kamu menjadi perfect di hadapanku, yang aku inginkan
kamu itu setia. Tapi kamu membuat aku memahami tak selamanya kebaikan di balas
dengan baik, kadangkala kebaikan di balas dengan kejahatan. Ya, aku menyadari
kamu itu mengabaikan kebaikanku. Lihat apa yang terjadi, ketulusan yang
kumiliki di balas dengan penghiantan yang kejam. Apakah kamu tidak berpikir
dahulu sebelum melakukan sesuata. Ataukah akal sehat hilang dari pikiranmu
sehingga kamu pandai bermain api di belakangku. Aku tidak membenci dirimu, yang
aku benci perilakumu. Kamu melakukan itu lihai dan pandai sampai aku terjebak
dalam cinta yang seharusnya tidak terjadi. Cinta yang membuat terlena, hingga
terbuai dan jatuh cinta padamu.
Badanku
mulai mengigil karena dinginya di taman kota. Jaket yang kupakai tembus dengan
dingin yang menembus bulu kudukku. Aku tidak menghiraukan seberapa dingin malam
ini. Di taman kota ini membuat hatiku tenang. Aku tidak nyaman bila duduk diam
di kamar kosku. Pikiranku akan suntuk dan buntuh bila tiduran di kos setelah
kejadian itu. Aku lebih menghindar dari keramaian di kos dan menepi di taman
kota. Di taman kota ini aku menghirup udara segar dan menghilangkan energi
negative dari pikiranku.
Mungkin
aku dan kamu tidak takdir untuk bersama, melainkan untuk saling mengenal lalu
berpisah. Cinta membawa aku mengenal siapa dirimu sebenarnya. Cinta yang
membuat aku memahami tingkah lakumu. Akhirnya aku tahu segalanya, ternyata kamu
memiliki kekasih sebelum mengenal diriku. Aku yang terlalu polos dan percaya dengan
cinta tidak melihat latar belakangmu seperti apa. Karena aku sedang jatuh cinta
padamu dan tidak peduli seperti apa masa lalumu. Sekarang baru aku tahu kamu memilki kekasih selain diriku. Aku
tidak bisa berpikir bagaimana kamu lakukan semua itu dan kamu pandai membagi
waktu untukku dan kekasih lamamu itu.
Aku
melihat jam di handphone pukul 03.00 pagi. Aku masih duduk di taman kota
sendiri dan suara azan berkumandang pertanda pagi akan segera tiba. Suara azan
begitu merdu, membuat suasana hatiku tenang. Mataku tak kantuk sama sekali
hingga pagi ini, mungkin efek patah hati makanya mataku tak kantuk sama sekali.
Orang mulai lalu lalang di taman kota ada lopas pagi dan ada juga yang jalan sehat.
Suasana
taman kota mulai ramai, aku belum beranjak dari tempat duduk untuk pulang ke
kosku. Senja akan segera tiba, tapi aku belum ada niat untuk meninggalkan taman
kota. Aku nyaman duduk di taman kota, apalagi menikamti senja yang terbit dari
ufuk timur. Aku menikmati kesendirianku tanpa ada yang mengangguku. Dunia percintaan memang tak selalu indah di dalam sinetron. Cintaku yang besar tak akan menjamin untuk di balas, nyatanya orang aku cintai menghianti cintaku. Tak seharusnya cinta ini terjadi, tapi aku bersyukur mengetahui sejak awal kalau cintamu tak tulus untukku. Dari pada aku mengetahui di saat kita di pelaminan. Akanku kubur cinta ini unttuk melupakan tentang dirimu dalam memoriku. Biarlah waktu yang menjawab kalau aku bahagia tanpa hadirnya dirimu, walau hatiku masih sakit dan kecewa.
Aku hanya pasrah kepada Tuhan untuk menentukan arah jalan hidupku. Biarlah Tuhan yang mengatur segalanya. Ada saatnya aku bahagia, tapi untuk saat ini aku mengalami trauma tentang cinta. Cinta yang membuat aku tidak percaya kalau cinta pandangan pertama itu tidak baik adanya. Aku menghapus jejakmu dalam hatiku sampai lupa bahwa aku pernah mengenal dirimu. Aku akan pergi dari kehidupan dan mememulai kehidupan baruku untuk melupakan segala kenangan kita. Terima kasih telah hadir dalam hidupku, aku belajar dari dari kesetian dalam cinta tak sepenuhnya di hargai dan perjuangkan. Inilah akhir dari kisah kita. Kita bertemu tanpa sengaja berakhir dengan hadirnya orang ketiga dalam cintaku. Cinta ini tak seharusnya terjadi di antara kita.
0 Response to "Cinta Tak Seharusnya Terjadi"
Post a Comment