Wisata Kampung Keramik Dinoyo, Hasilkan Belanja dan Edukasi
Bajovoice
- Pesona Kampung Wisata Keramik Dinoyo sebagai sentra perajin sekaligus penjual
keramik tak pernah pudar dimakan waktu. Wisata yang terletak di Jalan MT
Haryono, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ini pesona yang
mampu menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut.
Salah
satu pengrajin keramik Edi Sujarwo mengungkapkan, pada tahun 1998, masyarakat
merintis Kampung Wisata Keramik Dinoyo atas instruksi pemerintah secara
bersama-sama sebagai tempat wisata dan edukasi bagi pengunjung baik dari dalam
maupun luar Kota Malang.
Pada
tahun 2000-an jumlah pengrajin keramik di Malang Raya mencapai 300 orang.
Namun, seiring berjalannya waktu jumlah pengrajin keramik saat ini hanya ada 6
orang di tahun 2023.
“Wisata
kampung keramik ini dibuka pada tahun 1998, itu atas instruksi pemerintah
secara bersama-sama sebagai tempat wisata dan edukasi bagi pengunjung baik dari
dalam Kota maupun luar Kota Malang,” ungkapnya pada Kamis, (10/5/2023)
“Pada
tahun 2000-an itu jumlah pengrajin keramik di Malang Raya mencapai 300 orang.
Seiring berjalannya waktu dan munculnya pandemi mengakibatkan jumlah pengrajin
keramik berkurang, dan hanya ada 6 orang di tahun 2023," lanjutnya.
Ia
juga menambahkan proses pembuat keramik itu berasal dari tanah gelembung
setelah itu dikasih bumbu lalu dicetak sesuai dengan alat cetaknya seperti vas
bunga, gelas, piring dan sendok.
“Proses
pembuat kerajinan keramik itu berasal dari tanah gelembung yang berasal dari
kalimatan, lalu diberi bumbu paad tanahnya, kemudian dicetak sesuai dengan alat
cetaknya seperti vas bunga, gelas, cangkir, piring dan sendok. Untuk satu hari
itu saya produksi sampai 20-an dari setiap alat percetakan yang ada di sini,”
tambahnya.
"Untuk
pembuatan keramik itu butuh waktu 5 jam dalam satu cetakan, serta dalam
pembakaran keramik yang kering itu butuh waktu 8 jam dengan suhu api
tinggi," tandasnya.
Edi
juga menjelaskan hasil dari keramik tersebut akan dijual dengan kisaran harga
mulai Rp 5-75 ribu. Untuk yang harga Rp 5 ribu cangkir kecil dan pot bunga
sedangkan untuk harga Rp 75 ribu lampu tidur.
“Kalau
keramik ini saya akan jual dengan kisaran harga mulai dari Rp 5-75 ribu. Untuk
harga yang paling murah itu cangkir kecil dan pot bunga dengan harga Rp 5 ribu,
yang paling mahal itu lampu tidur dengan harga Rp 75 ribu,” jelasnya.
Ia
juga menerangkan membuka jadwal praktek bagi orang berminat membuat kerajinan
keramik dengan mendaftar Rp 50 ribu dan jadwal prakteknya mulai dari hari
seninsampai jumat, serta membuka pengrajin gratis dengan membeli tanah
gelembung Rp 15 ribu di jadwalkan pada hari minggu.
“Saya
juga membuka jadwal praktek pengrajin dengan uang daftar Rp 50 ribu itu termasuk
dengan tanah gelembungnya, untuk jadwalnya,mulai dari hari senin-jumat. Saya
juga membuka praktek gratis dengan membeli tanah gelembung Rp 15 ribu untuk
jadwalnya pada hari minggu,” pungkasnya.
"Kalau
pembuatan keramik itu buka setiap hari mulai dari jam 08.00-17.00, jika ada
pengunjung yang datang untuk melihat pembuatan keramik saya akan menunjukkan
hasil karya keramik yang saya buat sendiri," tutupnya.
0 Response to "Wisata Kampung Keramik Dinoyo, Hasilkan Belanja dan Edukasi"
Post a Comment